Selasa, 27 Juni 2017

HUKUM KEKEKALAN MASSA (Hukum Laivosier)




Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794), seorang ahli kimia berkebangsaan Perancis, telah menyelidiki hubungan massa zat sebelum dan sesudah reaksi. Lavoisier melakukan percobaan dengan mereaksikan merkuri cair dan oksigen hingga terbentuk merkuri oksida yang berwarna merah. Lavoisier menimbang zat-zat sebelum bereaksi kemudian menimbang hasil-hasil reaksinya. Ternyata massa zat sebelum dan sesudah bereaksi selalu sama. Dari percobaan ini Lavoisier mengambil kesimpulan bahwa massa zat sebelum dan sesudah reaksi tetap sama. Pernyataan ini kemudian dikenal dengan hukum Kekekalan Massa sebagai berikut.

“Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap” 

Contoh: hidrogen + oksigen -> hidrogen oksida  
                (4g)          (32g)                (36g)

Perubahan-perubahan materi umumnya berlangsung dalam sistem terbuka. Oleh karena itu, apabila hasil reaksi ada yang meninggalkan sistem (seperti pembakaran lilin) atau apabila sesuati zat dari lingkungan diikat (seperti proses perkaratan besi yang mengikat oksigen dari udara), seolah-olah massa zat sebelum dan sesudah reaksi tidak sama.

Contoh Soal:
1.    Sebanyak 24 gram logam magnesium dibakar dengan oksigen menghasilkan magnesium oksida menurut persamaan:

2Mg + O-> 2MgO

Jika massa magnesium oksida yang dihasilkan sebanyak 40 gram, tentukan massa oksigen yang diperlukan berdasarkan hukum Lavoisier!

Pembahasan:

Menurut hukum Lavoisier, massa zat-zat sebelum reaksi sama dengan massa zat-zat hasil reaksi.
Massa Mg + O2          =  massa MgO
24 gram + massa O2  =  40 gram
Massa O2                   = (40 – 24 ) gram
                                   =  16 gram
Jadi, massa oksigen yang diperlukan dalam reaksi sebanyak 16 gram.

2.    Reaksi kalsium hidroksida dengan asam fosfat menghasilkan kalsium fosfat dan air. Jika 7,89 kalsium hidroksida direaksikan dengan 6,97 gram asam fosfat menghasilkan 11,02 gram kalsium fosfat, berapakah massa air?

Pembahasan:
Massa zat sebelum reaksi = Massa zat sesudah reaksi

3Ca(OH)2 + 2H3PO-> Ca3 (PO4)2 + 6H2O
 7,89 g          6,97 g         11,02 g        x?

7,89 + 6,97 = 11,02 + m air
7,89 + 6,97 = 11,02 + m air
         14,86 = 11,02 + m air
          m air = 14,86 – 11,02
                   = 3,84 gram
Jadi, massa oksigen yang dihasilkan sebesar 3,84 gram.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KHASIAT PADA TANAMAN TEMULAWAK

Sejarah Temulawak Temu lawak (Curcuma xanthorrhiza) adalah tumbuhan obat yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae)....